Kamis, 15 Juni 2017

Filled Under:

Perencanaan Pesan-pesan Persuasif


1.  Perencanaan-perencanaan persuasif
Persuasi merupakan sebuah usaha mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan audiens untuk mencapai suatu tujuan.
Secara sederhana, persuasi yang efektif adalah kemampuan untuk menyampaikan suatu pesan dengan cara yang membuat audiens (pembaca atau pendengar) merasa mempunyai pilihan dan membuat mereka setuju.
Di dalam suatu organisasi, pesan-pesan persuasif dimaksudkan untuk menjual ide/gagasan kepada orang lain, memberi saran agar prosedur operasional lebih efisien , mengumpulkan suatu dukungan untuk kegiatan tertentu, dan untuk meminta bantuan dana bagi pembiayaan suaatu proyek tertentu.
Sebagaimana pesan-pesan rutin, pesan-pesan persuasif dimulai dengan melakukan analisis audiens Anda, mempertimbangkan perbedaan budaya, dan memilih pendekatan direct atau indirect. Akan tetapi, di samping mengomunikasikan ide dan alasan Anda, pesan-pesan persuasif juga berguna untuk memotivasi audiens Anda agar melakukan sesuatu. Untuk melakukan itu anda harus menentukan kredibilitas, menyusun kerangka argumentasi, memilih daya penarik, dan memperkuat posisi ketika mengembangkan pesan-pesan anda.
Tidak seperti permintaan rutin, pesan-pesan persuasif bertujuan untuk mempengaruhi audiens yang cenderung mempertahankan ide atau gagasannya. Sebagai akibatnya, pesan-pesan persuasif umumnya lebih lama, lebih rinci, dan terkadang pada perencanaan strategis yang cukup ketat.
1. Analisa Audiens
Penyampaian pesan-pesan persuasif yang terbaik adalah dengan menghubungkan suatu pesan dengan minat dan hasrat audiens. Untuk mengakomodasikan perbedaan individual, analisis audiens Anda dan kemudian susunlah suatu pesan yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Untuk siap melakukan persuasif mungkin diperlukan waktu cukup lama, bukan saja mingguan bahkan bulanan. Mengapa? Karena setiap orang mempunyai kebutuhan yang berbeda-beda dan setiap orang akan merespon setiap pesan yang disampaikan secara berbeda pula.
Mulailah dengan pertanyaan penting berikut ini: siapa audiens anda? Anda ingin mereka melakukan apa? Apa saja kebutuhan mereka? Bagaimana kredibilitas anda sebagai penyampai pesan dalam mempengaruhi suatu pesan? Apakah anda juga mempertimbangkan masalah-masalah yang paling penting? Bagaimana budaya organisasi dapat mempengaruhu strategi anda?
2. Pertimbangan Perbedaan Budaya
Pemahaman Anda terhadap perbedaan budaya yang ada bukan saja akan membantu anda dalam memuaskan kebutuhan audiens, tetapi juga akan membantu bagaimana mereka memandang Anda. Hal ini mengingat bahwa cara memberikan persuasi untuk budaya yang berbeda akan berbeda pula.
Sebagai contoh di Swedia audiens memiliki kecenderungan memfokuskan pertanyaan-pertanyaan teoritis dan implikasi strategis, sedangkan di Amerika Serikat dan Jerman para audiens cenderung memperhatikan hal-hal yang lebih bersifat teknis dan praktis.
3. Memilih pendekatan organisasional
Sebagaimana dengan penyampaian pesan-pesan rutin dan bad news, anda perlu memilih pendekatan organisasional yang tepat berdasarkan kemungkinan reaksi audiens terhadap pesan yang anda sampaikan. Hakikat persuasi adalah untuk meyakinkan audiens anda atau mengubah sikap, kepercayaan atau tindakan mereka.
Dalam hal ini anda dapat menggunakan pendekatan tak langsung (indirect approach) dalam menyampaikan pesan-pesan persuasif. Akan tetapi, jika audiens anda objektif atau jika anda tahu bahwa mereka lebih suka mendengar pesan-pesan disampikankan secara segera, pendekatan organisasional yang tepat adalah pendekatan langsung (direct approch).

B. MENGEMBANGKAN PESAN-PESAN PERSUASIF
apakah anda akan menggunakan pendekatan organisasional langsung atau tak langsung, yang penting adalah bahwa anda harus mampu meyakinkan audiens anda bahwa ide tersebut dapat dipertanggungjawabkan dan beralasan.
Persuasi yang efektif mencakup empat komponen penting, yaitu menetapkan kredibilitas, membuat kerangka argumentasi audiens, menghubungkan audiens dengan hal-hal yang logis, dan memperkuat posisin anda dengan penggunaan bahasa yang baik dan tepat.
1. Menetapkan kredibilitas
kredibilitas anda ditentukan oleh sejauh mana tingkat kepercayaan dan keandalan anda. Kalau kredibilitas anda dihadapan audiens diragukan, mereka akan cenderung skeptis dan tidak akan menerima begitu saja setiap apa yang anda sampaikan. Oleh karena itu, anda haruis dapat mengatasi audiens yang memiliki sikap skeptis tersebut.


Kredibilitas anda adalah kapabilitas anda untuk dapat dipercaya oleh orang lain. Tanpa kredibilitas, upaya anda untuk melakukan persuasi akan tamnpak sebagai bentuk tipuan.
Salah satu cara untuk menumbuhkan kredibilitas seseorang adalah melalui fakta. Semua bentuk dokumen, statistik, jaminan dan hasil riset merupakan bukti objektif yang dapat mendukung kredibilitas anda.
Cara-cara lain untuk menambah kredibilitas antara lain: jadilah seorang yang ahli (pakar) dalam bidang tertentu; antusias terhadap materi yang disampaikan; objektif dalam melakukan penilaian sesuatu; sikap hormat dapat membantu memfokuskan kebutuhan audiens; kejujuran dapat menumbuhkan respek audiens; intensitas yang baik akan membantu minat audiens; dan pengalaman latar belakang, baik sikap maupun kepercayaan sebelumnya yang dapat membantu mengidentifikasi audiens anda.
2. Kerangka argumentasi
Ketika telah cukup mengumpulkan berbagai fakta, bukti dan temua lainnya, anda telah siap untuk membuat kerangka argumentasi. Kebanyakan pesan-pesan persuasif mengikuti rencana organisasional AIDA (attention, interest, Desire and action)
a.       Attention
Pada fase ini, Anda harus dapat meyakinkan audiens segera di bagian permulaan bahwa anda mempunyai sesuatu yang berguna untuk anda sampaikan. Perkenalkan kepada audiens anda dengan suatu masalah atau ide yang membuat mereka mau mendengar pesan-pesan yang akan anda sampaikan.
b.       Interest (minat)
Pada fase ini anda menjelaskan relevansi pesan-pesan anda dengan audiens kembangkan pernyataan yang telah disampaikan pada fase pertama dengan agak rinci. Tujuan anda adalah bagaimana audiens anda mampu berpikir. Hubungkan atau kaitkan pesan-pesan yang akan anda sampaikan dengan manfaat secara spesifik yang dapat dinikmati oleh audiens.
c.       Desire (hasrat)
Pada fase ini, anda membuat audiens untuk mengubah keinginannya dengan menjelaskan bagaimana perubahan yang dilakukan dapat memberikan manfaat yang lebih baik bagi audiens, jika ide/gagasan anda sangat kompleks, cobalah mengimplementasikannya. Yang lebih penting lagi, pastikan bahwa apapun bukti yang anda gunakan untuk membuktikan gagasan anda secara langsung relevan dengan pokok bahasannya.
d.       Action (tindakan)
Pada fase ini, Anda menyarankan tindakan spesifik yang anda inginkan terhadap audiens anda. Selanjutnya, perlu diingatkan kembali bagaimana audiens akan memperoleh manfaat dari tindakan yang akan dilakukan tersebut. Yang lebih penting adalah bagaimana mempermudah audiens untuk tindakan tersebut.

3. Memilih daya pikat
Kebanyakan pesan-pesan persuasive menggunakan daya pemikat dengan logika (logical appels) dan daya pemikat yang emosional (emotional appels) untuk melakukan persuasi audiens.
Keseimbangan diantara keduanya bergantung pada empat factor penting, yaitu (1) tindakan yang akan diharapkan, (2) harapan audiens anda (3) tingkat resistensi yang harus anda atasi, Dan (4) seberapa jauh anda mampu menjual ide/gagasan anda tersebut pada audiens.
a.       Pemikat emosional
Untuk melakukan persuasi terhadap audiens, anda dapat memanfaatkan emosi yang dilandasi dengan suatu argumentasi atau dalam bentuk simpati kepada audiens selama pemikat emosional (emotional appeals) tersebut sangat kuat.

Dalam hal ini, anda dapat menggunakan atau memilih kata-kata yang sangat berpengaruh pada emosi seseorang. Misalnya, kebebasan, merdeka, keberhasilan, nilai, penghargaan, kenyamanan dan keamanan. Gunakan kata-kata yang dapat membantu anda melakukan persuasi audiens anda.
b.       Pemikat logika
Dalam berbagai alasan, anda dapat menggunakannya untuk melakukan persuasi audiens, seperti membuat pengaduan (claim) dan selanjutnya memberikan dukungan atas pengaduan tersebut dengan memberikan alasan dan bukti-bukti yang ada.
Ketika anda memikat logika audiens, gunakan salah satu dari tiga jenis alasan berikut ini:
·         Analogi
Analogi adalah menggunakan suatu alasan dari bukti-bukti spesifik menuju bukti-bukti spesifik pula.

Untuk melakukan persuasi kepada karyawan agar mau menghadiri sesi perencanaan, anda dapat menggunakan suatu analogi pertemuan komunitas, dengan membandingkan perusahaan anda dengan komunitas kecil tempat karyawan anda memberikan nilai bagi anggota komunitas tersebut.
·         Induksi
Induksi (induction) adalah memberikan alasan dari bukti-bukti spesifik menuju kesimpulan umum.

Untuk meyakinkan pelanggan potensial bahwa produk anda adalah yang terbaik. Anda dapat melaporkan hasil tes pasar yang memperlihatkan bahwa orang lebih menyenangi produk anda disbanding yang lain.
·         Deduksi
Deduksi (deduction) adalah pemberian alasan dari yang bersifat umum untuk kesimpulan yang spesifik. Untuk melakukan persuasi kepada pimpinan anda dalam merekrut karyawan baru. Anda dapat mejelaskan dari proyeksi industry yang dapat meningkatkan produk dalam empat bulan kedepan. Oleh karena ini, anda memerlukan beberapa karyawan baru untuk dapat meningkatkan produk tersebut.
c.       Pertimbangan etika
Pelaku bisnis secara etis menginformasikan kepada para pelanggan hal yang berkaitan dengan menfaat ide, organisasi, produk atau tindakan tertentu sehingga para pelanggan dapat mengakui betapa baiknya suatu ide, organisasi, produk, atau tindakan tertentu yang dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Tunjukan suatu perhatian kepada audiens anda dengan mengadopsi sikap audiens dengan perhatian yang jujur untuk dapat memenuhi kebutuhan dan minat mereka.

C. MENULIS PERMINTAAN PERSUASIF
Yang paling penting untuk diingat ketika menyusun permintaan persuasive (persuasive request) untuk suatu tindakan adalah tetap menjaga batas-batas permintaannya. Oleh karena itu, dalam membuat suatu permintaan persuasive perlu perhatian khusus terhadap manfaat yang didapat baik secara langsung atau tak langsung dalam memenuhi permintaan tersebut.
Manfaat langsung (direct benefits) permintaan persuasive meliputi pengurangan beban kerja seorang supervisor atau memberikan premi kepada seseorang yang memberikan tanggapan atas survey. Adapun manfaat tak langsung (indirect benefits) permintaan persuasive meliputi peningkatan/perbaikan moral karyawan dan peningkatan prestise atau tantangan untuk membuat kontribusi yang berarti bagi perusahaan.
1.       Permintaan persuasive untuk tindakan
Apakah anda sedang mengajukan surat permintaan peningkatan anggaran atau sesuatu yang menyenangkan, sebaiknya gunakanlah perencanaan organisasional AIDA untuk merencanakan penulisan-penulisan persuasive.
Pada kalimat pembuka mulailah dengan kalimat yang mampu mengundang perhatian pembaca yang menunjukkan bahwa anda mengetahui sesuatu yang sangat diharapkan pembaca. Bahkan pesan persuasive yang sifatnya memuji atau menyanjung tentang pembaca juga dapat dibenarkan.
Selanjutnya pada bagian pertengahan, gunakan kalimat yang mampu menarik minat dan harapan pembaca yang mencakup apa yang sebenarnya anda ketahui tentang situasi yang anda harapkan untuk suatu tindakan tertentu seperti fakta yang ada, manfaat bantuan, dan pengalaman yang mampu mendorong minat anda tersebut.
Apabila anda sudah betul-betul yakin bahwa pesan-pesan yang ingin anda sampaikan relevan dengan pembaca anda, akhiri tulisan anda dengan suatu permintaan atau permohonan tindakan spesifik.
2.       Permintaan dan pengaduan persuasive utnuk penyesuaian
Meskipun surat pengaduan persuasive dan surat permintaan penyesuaian kadang kala merujuk pada surat keluhan (complaint letters) tujuan anda adalah melakukan persuasi kepada orang lain untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian yang diperlukan. Untuk mencapai tujuan anda tersebut, perlu ditunjukan perbedaan antara apa yang sebenarnya anda harapkan dengan apa yang sebenarnya telah anda terima.
Kebanyakan surat pengaduan (claim letters) dimulai dengan penyampaian pesan-pesan rutin. Namun demikian, anda juga dapat menulis surat pengaduan persuasive dengan menambahkan bukti tambahan dan menggunakan teknik yang lebih menarik perhatian pembaca.

Pengarang : Drs. Djoko Purwanto, M.B.A (fakultas ekonomi universitas sebelas maret)

buku : komunikasi bisnis/Edisi ketiga

Reza Gustiani Ratu

Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

 

We are featured contributor on entrepreneurship for many trusted business sites:

  • Copyright © Wear Your Passion™ is a registered trademark.
    Blogger Templates Designed by Templateism. Hosted on Blogger Platform.